Tuesday, March 11, 2008

Project Geroldswil

Akhirnya setelah sekian lama absen, gue punya waktu (dan keinginan) untuk update lagi. Sejak November tahun lalu gue punya hobi baru: pura-pura jadi arsitek dan interior designer. Hihihi... Setelah sepupuku Irni ngasih bocoran tentang program cool "SketchUp", gue jadi sering bertapa di depan komputer.

Hm... katanya mau update yah. Terus terang, gue bukan tipe penulis aktif. Cerewet sih iya, tapi kalau disuruh nulis, ampun... susah. Dulu lagi pacaran (cie...) paling seneng kalau dapet surat dari sang pacar. Apalagi kalau suratnya panjang (tanpa bait lagu... secara pacar gue yg pertama seneng nulis bait lagu di surat- hehehe.. sorry ya, Man!). Giliran harus bales surat aja, pusing tujuh keliling. Untung sang pacar nggak protes.

Ya udah, mulai deh sekarang update nya. Setelah adik gue Sendy pulang, beberapa minggu kemudian Melly (istri sepupu) dateng untuk mensupport kita yang sibuk dengan sebut saja Project Geroldswil. Project Geroldswil ini yang bikin gue sekarang pura-pura jadi arsitek dan interior designer. Project Geroldswil adalah proyek merenovasi rumah di Geroldswil, singkatnya begitu.... Karena arsitek yang bekerja dengan kita, menurut pendapat gue, kurang membantu di segi ide design mendesign, jadilah gue sering bertapa mikirin ini rumah mau diapain ya. Untungnya bala bantuan datang dari Irni dan adik gue yang sekolah arsitek Indra.

Rumahnya sendiri menurut gue agak-agak Patchwork gitu... Dari sejarahnya begini ceritanya... Rumah ini pertama dibangun tahun 1961. Waktu itu rumahnya tingkat 2 dan terdiri dari 3 kamar tidur. Di sini orang bilang 5-Zimmer EFH. Lalu tahun 1979, orang tua Frau R (yang menjual kepada kami) berinisiatif untuk membangun rumah kecil berdempetan dengan the original house. Idenya spt Generationhaus, dimana anak dan cucu menempati rumah original yang lebih besar sedangkan ortu yg udah tua tinggal di rumah sebelah yang lebih kecil. Entah kenapa, yang pertama dibangun (untuk rumah yang kecil) adalah lantai 1 aja, baru tahun 1990an menyusul dibangunnya lantai 2.

Sayangnya sang ayah dari Frau R meninggal dunia. Begitu pula dengan ibundanya. Sehingga ide Generationhaus ini tidak terpakai lagi. Karena itulah mereka akhirnya membuat pintu yang menghubungkan kedua rumah tersebut, 1 di lantai atas dan 1 pintu di lantai bawah. Dari yang tadinya 2 rumah terpisahkan oleh tembok, sekarang menjadi 1 rumah disambungkan oleh 2 pintu.

Maka dari itulah, gue tadi bilang, ini rumah agak seperti Patchwork. Tambal sana tambal sini. Mengingatkan gue pada rumah ortu di Bandung. Waaaaaks... Rumah yang di Bandung mah jangan ditanya deh. Dari tahun 1990 sampai tahun 2004 kemarin, rumah ini ada aja yang ditambahin.

Anyway.... rumah di Geroldswil sebenernya not so bad. Setidaknya masih buatan arsitek...hehehe... Masih ada segi artistiknya. Michi sepertinya jatuh cinta banget sama rumah ini. Jadilah dia keukeuh mempertahankan rumah ini. Sekarang kita kerja keras untuk membuat rumah ini less like a Patchwork. Mudah-mudahan berhasil. Doain ya friends...

No comments: